Tel Aviv, 16 Februari 2025 – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menolak memberikan izin masuk bagi bantuan berupa rumah mobil dan alat berat ke Jalur Gaza, meskipun terdapat kesepakatan gencatan senjata yang seharusnya memungkinkan pengiriman bantuan tersebut.
Menurut laporan dari media penyiaran publik KAN, Netanyahu tidak mengizinkan alat berat masuk ke wilayah Gaza yang diperlukan untuk membersihkan puing-puing bangunan yang hancur akibat konflik. Keputusan ini menuai kritik dari pihak Palestina, yang menuduh Israel melanggar protokol kemanusiaan dalam kesepakatan gencatan senjata dengan menolak masuknya barang-barang bantuan seperti tenda dan karavan bagi warga yang kehilangan tempat tinggal.
Kerusakan parah di Gaza akibat agresi militer Israel telah membuat ribuan warga Palestina kehilangan tempat tinggal. Pada Sabtu lalu, kelompok perlawanan Palestina, Hamas, membebaskan tiga sandera Israel setelah mendapatkan jaminan dari para mediator bahwa bantuan rumah mobil dan alat berat akan diizinkan masuk ke Gaza. Namun, hingga kini, izin tersebut belum diberikan oleh pihak Israel.
Selain itu, laporan dari The Times of Israel menyebutkan bahwa Netanyahu ingin memperpanjang fase pertama dari kesepakatan gencatan senjata tanpa memenuhi ketentuan pada fase kedua, yang mencakup pengiriman bantuan kemanusiaan dan pembangunan kembali infrastruktur di Gaza. Langkah ini dianggap sebagai upaya untuk menunda pemulihan di wilayah tersebut dan mempertahankan tekanan terhadap Hamas.
Sementara itu, Mesir telah menyiapkan alat berat di perbatasan Rafah untuk membantu proses rekonstruksi di Gaza. Namun, penolakan Israel untuk mengizinkan masuknya peralatan tersebut menghambat upaya pemulihan dan memperpanjang penderitaan warga sipil di wilayah tersebut.
Keputusan Netanyahu ini menimbulkan pertanyaan mengenai komitmen Israel terhadap kesepakatan gencatan senjata dan upaya perdamaian di kawasan tersebut. Masyarakat internasional diharapkan dapat memainkan peran lebih aktif dalam mendorong kedua belah pihak untuk mematuhi perjanjian yang telah disepakati demi tercapainya stabilitas dan perdamaian yang berkelanjutan.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!