Cerita-cerita itu terus diwariskan dan membuat banyak orang berburu hartanya. Apalagi usai terbit buku Harta Amanah Soekarno pada 2014. Buku tersebut pun kontroversi karena kebenarannya diragukan sejarawan.
Namun, apabila cerita itu disandingkan dengan fakta sejarah, maka cerita tersebut runtuh. Sejarah memaparkan fakta berbeda. Sukarno tidaklah kaya dan semua cerita tersebut adalah salah. Hal ini dapat dilihat pada kehidupan Sukarno selama menjadi presiden yang jauh dari kata cukup.
Kepada jurnalis AS, Cindy Adams, Sukarno menyebut kalau gajinya selama jadi presiden hanya 220 dollar AS. Ia pun tidak memiliki rumah dan tanah. Karenanya, wajar apabila dia hidup dari istana ke istana yang dimiliki negara. Bahkan, tutur Sukarno, pernah dia dibelikan piyama oleh duta besar saat kunjungan ke luar negeri. Duta besar itu merasa kasihan karena Sukarno memakai baju tidur yang sudah robek.
“Adakah Kepala Negara yang melarat seperti aku dan sering meminjam-minjam dari ajudannya?,” kata Sukarno kepada Cindy Adams dalam Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia (1964).
Putra pertama Sukarno, Guntur Soekarnoputra, membenarkan pernyataan ayahnya itu. Dalam kolom opini di Media Indonesia (26 September 2020), Guntur menyebut kalau Sukarno kerap meminjam uang kepada sahabatnya sejak zaman pergerakan, salah satunya Agoes Moesin Dasaad.
“Bukan karena saya ingin membela ayah saya. Namun, saya tahu pasti bahwa Bung Karno sejak sebelum menjadi presiden sampai menjadi presiden sebenarnya ialah seorang yang kantongnya selalu tipis. Sebagai presiden, Bung Karno adalah slot online presiden yang paling miskin di dunia ini. Ia tidak punya tanah, tidak punya rumah, apalagi logam-logam mulia seperti yang digembar-gemborkan orang selama ini,” kata Guntur.
Harta segunung Sukarno juga dibantah oleh sejarawan Ong Hok Ham. Lewat Kuasa dan Negara (1983), Ong mematahkan cerita itu tentang memaparkan fakta sejarah. Katanya tidak mungkin ada seseorang mewarisi kekayaan dari masa kerajaan islam.Dan tidak mungkin pula Sukarno memiliki batangan emas. Argumennya sederhana: jika punya emas, seharusnya Sukarno tidak melarat hingga akhir hayatnya
Pelabuhan Merak Mulai Ramai Kendaraan Pelat B, Begini Situasinya Pagi Ini
Aktivitas penyeberangan di Pelabuhan Merak, Banten, mulai ramai dengan kendaraan pribadi pagi ini. Jelang malam pergantian tahun, kendaraan pribadi pelat B nampak mendominasi antrean masuk kapal.
Pantauan detikcom di lokasi, Sabtu (31/12/2022) pukul 08.50 WIB, terlihat sejumlah kapal ferry terparkir di samping dermaga. Di dermaga 2 mobil-mobil pribadi nampak antre untuk menaiki kapal.
Cuaca di Pelabuhan Merak cerah pada pagi ini. Sementara itu berdasarkan data PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero), total ada 9.661 kendaraan yang memasuki Pelabuhan Merak sejak kemarin hingga pukul 08.00 tadi.
Hampir sepuluh ribu kendaraan itu terdiri dari bus, truk, kendaraan roda empat dan roda dua.
Sebelumnya PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memprediksi lonjakan jumlah penumpang di Pelabuhan Merak, Banten, terjadi pada pergantian tahun. Diperkirakan ada 11 ribu unit kendaraan akan menyeberang di Pelabuhan Merak ke Bakauheni, Lampung.
“Terkait lonjakan penumpang di (pelabuhan) Merak, kami prediksi terjadi di tanggal 31 Desember. Sekitar 11 ribu unit kendaraan,” ujar Corporate Secretary PT ASDP Shelvy Arifin saat dihubungi, Kamis (29/12).
Shelvy kemudian menyebutkan prediksi lonjakan penumpang di Pelabuhan Bakauheni terjadi pada 1 Januari 2023, dengan perkiraan sekitar 11 ribu unit kendaraan akan melakukan penyeberangan dengan kapal ferry.